Senin, 17 Juni 2013

Tukang Ojek Jakarta Pasrah BBM Naik

Kalangan 'tukang' ojek di Jakarta mengaku pasrah jika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinaikkan oleh pemerintah.

"Kami sebagai rakyat kecil hanya bisa pasrah. Kalau BBM dinaikkan, kami tinggal menaikkan ongkos ojek saja," kata Herdi Nusa (48), warga Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (17/6) malam.

Sambil berkendara di atas sepeda motor 'butut' miliknya itu dari Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat menuju Hotel Atlet Century Park, ayah tiga anak ini bercerita, bahwa selama beberapa tahun ini, kalaupun harga BBM tidak naik, namun yang namanya rokok tetap saja naik harganya.

"Padahal itu 'racun' yang dihisap jutaan masyarakat di mana pun. Makin naik harganya, rokok malah makin laris. Terus kalau harga BBM dinaikkan, kenapa harus 'sewot'," katanya.

Menurut dia, rakyat kecil memang sangat menyayangkan rencana penaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah, namun bukan harus melakukan aksi-aksi anarki.

"Saya nggak tahu, yang menggelar aksi unjuk rasa itu siapa, tapi yang jelas kami kalangan tukang ojek tidak begitu mempedulikan kenaikan harga BBM," katanya.

Namun Herdi mengharapkan, kenaikan harga BBM bersubsidi sebaiknya dilakukan secara berlahan hingga di kemudian hari dihapuskan subsidinya.

"Tapi harus ada solusi tentang masalah rakyat lainnya. Seperti janji pemerintah untuk memberikan pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat," katanya.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/06/18/mojv9w-tukang-ojek-jakarta-pasrah-bbm-naik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar